Senin, 21 Desember 2009

Khasiat Buah Pare

Pare tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau merambat, dengan sulur berbentuk spiral. Daunnya tunggal, berbulu, berbentuk lekuk tangan, dan bertangkai sepanjang 10 cm. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya masif mempunyai rusuk lima, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, bulat telur memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga, dan rasanya pahit. Biji keras, warna cokelat kekuningan.

Tanaman satu ini terkenal karena buahnya yang pahit. Toh, meski pahit, tanaman pare ternyata memiliki banyak khasiat. Tanaman satu ini memang pahit. Tapi, di balik rasa pahit itu ternyata tersimpan sejuta manfaat untuk kesehatan. Coba perhatikan kandungan kimia yang terdapat pada tanaman pare. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak, sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.

Tanaman pare (Momordica charabtia) berasal dari kawasan Asia Tropis, namun belum dipastikan sejak kapan tanaman ini masuk ke wilayah Indonesia. Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara. Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan. Pare ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau.

Khasiat Buah
1. Disentri
Sediakan 2 buah pare segar, cuci lalu potong-potong. Tambahkan seperempat gelas air bersih, lalu diblender. Seduh dan peras. Silakan diminum 2 kali sehari.

2. Kencing Manis
Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan. Tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu.

3. Penambah ASI
Ambil 1 buah pare, cuci bersih, lalu rebus beberapa menit. Dipakai sebagai lalap.

4. Bisul
Buah pare dipakai sebagai obat luar. Ambil 1 buah segar lantas dilumatkan. Borehkan pada bagian yang terkenal bisul.

5. Bronkhitis
Sediakan 2-3 buah pare, lalu diambil sarinya. Berikan 1 sendok makan madu. Minum sekali sehari. Lakukan selama 3 bulan. Resep ini juga baik untuk menyembuhkan anemia, radang perut, sakit pada hati, nyeri haid, reumatik, dan melangsingkan tubuh.

Khasiat Daun
1. Bisul dan cacing kremi
Sediakan 1 genggam daun segar, diberi seperempat cangkir air bersih, lalu blender. Saring dengan kain kasa. Jika perlu, tambahkan sedikit garam, gula aren secukupnya, dan jeruk nipis. Minum sekali sehari seperempat cangkir. Lakukan selama 1 minggu.

2. Demam nifas
Ambil 3 daun pare segar, cuci bersih, dan lumatkan. Tambahkan segelas air dan sedikit garam, lalu seduh. Peras dan saring, lalu minum 2 kali sehari sebanyak setengah gelas.

3. Penambah ASI
Sediakan 2 daun pare lalu panaskan beberapa saat. Kompreskan pada payudara.

4. Sakit pada hati
Sediakan 6 gram daun pare segar, 5 gram rimpang temulawak, dan 110 ml air. Didihkan semua bahan selama 15 menit, lalu saring dengan kain kasa, dan peras. Minumlah sekali sehari. Ulangi selama 2 minggu.

5. Rambut Subur
Ambil beberapa helai daun pare segar, cuci bersih lalu remas-remas. Cukup dioleskan ke kulit kepala anak.

6. Batuk
Pilihlah 7 daun pare segar, lantas seduh dengan 2 sendok makan air bersih. Setelah itu, peras dan saring. Minum 2 kali sehari.

7. Bekas luka
Cuci bersih segenggam daun pare segar, lalu lumatkan. Tambahkan air panas sedikit, lalu peras. Campur air perasan dengan 2 sendok makan tepung beras, lalu aduk sampai merata. Borehkan pada bagian bekas luka setiap hari.

8. Wasir
Ambil 5 daun pare segar, tambahkan seperempat gelas air, didihkan dan peras. Ambil 3 sendok air perasan ini, lalu dicampur dengan segelas yoghurt cair. Minum setiap pagi.

9. Kemandulan
Sediakan 27 gram sari daun pare segar, 7 butir lada hitam, 3 siung bawang putih, dan 27 gram gula jawa. Semua bahan dilumatkan, lalu tambahkan segelas air bersih. Didihkan dan peras. Minum air perasan setiap hari selama 3-4 bulan.

10. Penyakit kulit
Buatlah 1 cangkir sari daun pare. Caranya, ambil 3 helai daun pare ditambah satu setengah cangkir air. Didihkan dan peras. Campur air perasan berupa sari ini dengan sesendok air jeruk. Minum sekali sehari.

11. Rabun malam
Sari daun pare dioleskan di sekitar mata.

Khasiat Akar
1. Disentri Amoeba
Ambil segenggam akar pare, tambahkan segelas air bersih. Didihkan dan peras. Minum sekali sehari.

2. Ambeien
Ambil akar pare, cuci bersih, lantas lumatkan. Oleskan ramuan ini pada ambeien.

Kencing Nanah dan SipilisGunakan enam lembar daun pare ditambah dua jari akar jayanti, dua jari kulit kamboja, satu jari rimpang temulawak serta tiga jari gula enau. Bahan-bahan tersebut dicuci, lalu dipotong-potong kemudian direbus dengan empat gelas air hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring kemudian minum tiga kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas. Untuk pengobatan Sipilis temulawak diganti dengan brotowali.Kencing Manis200 gram buah pare yang telah dicuci diiris tipis-tipis. Rebus dengan tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Minum air rebusan tersebut setiap hari. Sedangkan bagi penderita disentri amuba dan diare, rebus 300 gram akar pare yang telah dicuci lalu potong-potong. Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas lalu minum. Dapat pula ditambahkan gula bila suka.Impoten

Gunakan biji pare yang telah disangrai hingga kering lalu tumbuk halus. Ambil 10 gram bubuknya lalu tambahkan sedikit air matang dan dua sendok makan madu. Minum tiga kali sehari.

Minggu, 13 Desember 2009

Berpikir Positif

Suasana hati Anda tidak menyenangkan? Tak usah khawatir. Sebab itu justru baik bagi kesehatan. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Australian Science edisi November-Desember 2009 ini, ditemukan bahwa kesedihan dapat membuat orang mudah dibohongi. Nah, hal itulah yang dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk menilai orang lain dan juga meningkatkan memori atau ingatan.

Penelitian yang ditulis Professor Joseph Forgas dari University of New South Wales itu menunjukkan bahwa orang-orang dalam suasana hati negatif akan lebih kritis. Mereka, menurut Forgas, juga lebih perhatian pada lingkungan daripada orang-orangyang bahagia. Orang-orang dengan suasana hati yang nyaman cenderung lebih percaya pada apa saja yang sedang diberitahukan pada mereka.
"Suasana hati positif akan mempromosikan kreatifitas, fleksibilitas, kerja sama. Sementara suasana hati negatif akan memicu pada lebih perhatiandan berpikir lebih hati-hati kepada dunia luar," ujar Forgas, seperti dikutip Reuters. Penelitian Forges itu menunjukkan bahwa kesedihan akan mempromosikan strategi pengolahan informasiyang paling cocok untuk menghadapi situasi yang lebih menuntut.
Untuk penelitian ini, Forgas dan timnya melakukan beberapa percobaan yang dimulai dengan mendorong suasana hati gembira atau sedih terhadap subyek. Penelitian itu dilakukan dengan memberikan tontonan filmdan mengingat peristiwa positif atau negatif.
Dalam sebuah percobaan, peserta yang bahagia dan sedih diminta untuk menilai kebenaran mitos dan rumor perkotaan. Orang-orang dalam suasana hati negatif cenderung kurang percaya pernyataan-pernyataan ini. Dan mereka cenderung tidak membuat kesalahan ketika diminta untuk mengingat sebuah peristiwa yang disaksikan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa orang-orang menyedihkan lebih baik pada keadaan kasus mereka melalui argumen tulisan. Forgas menunjukkan bahwa suasana hati agak negatif sebenarnya dapat menaikkan kenyataan, akomodatifdan akhirnya lebih sukses dalam gaya komunikasi.
"Orang-orang dalam suasana hati negatif tidak mudah menghakimi kesalahan. Mereka lebih tahan terhadap distorsi saksi mata dan lebih baik dalam menghasilkan kualitas tinggi, pesan persuasif yang efektif," kata dia.